Sunday, April 13, 2008

BERKAT BERKELIMPAHAN

Kita sering mengatakan bentuklah aku Tuhan bagai emas murni tetapi ketika waktunya untuk proses pembentukan itu tiba kita sering mengeluh dan menolak untuk melalui proses itu. Kita hanya mau menjadi emas murni tetapi tidak mau menerima proses itu.

Aku mau KAU menerima berkat berkelimpahan ya Tuhan tetapi aku tidak mau melalui proses yang Tuhan tetapkan untuk menilai apakah aku layak menerima berkat berkelimpahan itu. Hati yang seperti ini sering terjadi dalam hidup kita.

Saat ini aku merasakan Tuhan sedang memproses aku untuk meilihat apakah aku layak untuk di tinggikan-NYA atau tidak, apakah aku layak untuk menerima berkat berkelimpahan itu dan menang dalam tiap proses. Karena proses ini akan membuat aku sadar bahwa semua yang baik yang terjadi dalam hidupku hanyalah atas kemurahan Tuhan. Aku merasakan kebaikan Tuhan dan berkat yang berkelimpahan dalam hidupku. Aku bahkan terkagum-kagum melihat semua kebaikan Tuhan atas hidupku. Namun saat ini aku mengalami banyak hal sulit dalam hidupku, tekanan, masalah dan air mata. Aku mereview semua yang terjadi dan menyadari kalau saat ini aku melalui waktu-Nya Tuhan membentuk aku untuk menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan, menerima berkat yang berkelimpahan sehingga menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Aku menyadari proses itu tidak mudah namun aku percaya Tuhan sangat mengetahui porsi yang tepat buat aku. Proses pembentukan ini bagaikan seorang pernjual martabak telur yang mengolah bahan-bahan mentah sampai menjadi martabak telur yang siap disajikan. Aku bisa membayangkan ketika seorang penjual martabak telur menyatukan semua bahan-bahan kemudian membanting adonan tepung berkali-kali dan kemudian memanggangnya dan siap disajikan. Aku menyadari proses pembentukan martabak telur ini tidak mudah. Kita tidak pernah tahu seberapa banyak bantingan adonan tepung yang diperlukan oleh sipenjual martabak telur sampai bisa masuk dalam proses selanjutnya. Kita juga tidak pernah tahu seberapa besar api yang diperlukan untuk memanggang adonan. Semua tergantung sipenjual martabak telur. Tiap adonan memiliki catatan masing-masing. Jika adonan hangus maka penjual martabak telur membuangnya ke tong sampah tetapi jika tidak maka siap untuk dihidangkan dan menajadi berkat bagi orang yang memesannya.

Aku menyadari saat ini Tuhan sedang mengadon berkat-berkat yang aku peroleh dari Tuhan dengan adonan lainnya. Aku tahu Tuhan akan melakukan proses itu dan melihat apakah aku menang atas proses itu sehingga bukan tong sampah yang menjadi tempatku melainkkan menjadi berkat bagi banyak orang dan mengenyangkan banyak jiwa. Aku tahu proses itu tidak mudah tetapi aku sangat percaya Tuhan mengerahui kekuatanku sebagai bahan adonannya. Aku sangat percaya Tuhan mengetahui berapa banyak bantingan dan kerasnya api untuk menjadikan aku sebuah pribadi yang dipercaya dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Aku mau Tuhan melalui proses itu karena aku mau ENGKAU berkati berkelimpahan dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. ………” TETAPI AKU TETAP DI DEKAT-MU YA TUHAN, ENGKAU MEMEGANG TANGANKU DENGAN NASIHAT-MU. ENGKAU MENUNTUN AKU DAN KEMUDIAN ENGKAU MENGANGKAT AKU KE DALAM KEMULIAANMU. SEKALIPUN DAGINGKU DAN HATIKU HABIS LENYAP, GUNUNG BATUKU DAN BAGIANKU TETAP ALLAH SELAMANYA---------“
src='http://widget.meebo.com/mm.swf?YCGQGCAOUN' type='application/x-shockwave-flash' width='250' wmode='transparent'/>