Thursday, August 30, 2007

Bekerja,….......…Dieksploitasi,…......atau Keduanya,……

Sejak beberapa bulan belakangan ini, perhatianku terfocus pada wajah seorang nenek tua yang setiap paginya mengamen di dalam bus yang membawaku ketempat kerja. Wajah yang terlihat begitu letih dengan tatapan kosong, sarung dan baju yang penuh dengan kotoran.
Ketika pertama kali mata dan hatiku melihatnya,…aku menangis dan tiba-tiba terlintas di pikiranku gambar ibuku dan nenekku. Tidak ada satu katapun yang dapat keluar untuk mengucap syukurku atas kebaikan DIA yang di atas yang bukan saja mencukupkan kebutuhanku tetapi juga memeliharai orang tuaku..

Sejak aku mengenalnya walaupun dia tidak mengetahui aku memperhatikannya, entah kenapa dia begitu dekat di hatiku. Setiap pagi ketika aku berdoa, wajahnya selalu terlintas di pikiranku dan setiap kali itu pula air mataku tidak dapat aku tahan. Aku bahkan tidak dapat mengucapkan satu katapun meminta sesuatu untuk nenek tersebut kepada DIA yang memiliki segalanya. Aku hanya berdoa, “Lord,.. Please teach me how to start praying for her needs”

Setiap pagi aku berusaha sampai sebelum tempat duduk bus penuh agar aku dapat memberi sesuatu padanya sebelum aku memulai hariku (karena biasanya jika tempat duduk sudah penuh terisi, pengemudi bus menyuruhnya untuk keluar). Selama beberapa bulan aku begitu rindu untuk menanyakan tempat tinggalnya, keluarganya tetapi setiap kali aku mencoba untuk senyum dan menyapanya, suaraku hilang dan air mata yang jatuh.

Pagi ini hatiku begitu hancur melihat dia. Seorang nenek yang selalu semangat bernyanyi, pagi ini meneteskan air mata persis tepat berdiri dihadapanku. Seorang lelaki muda penjual Koran mengejek dia dengan sandal barunya ditambah dengan celetuk supir bus yang mengatakan bahwa nenek tersebut hari ini bergaya karna baru gajian kemaren. Aku melihat nenek tersebut hanya diam dan beberapa detik kemudian dia mengambil sepotong tisu yang juga sudah kumal dari kantong bajunya sambil menghapus air matanya.
Oh,.. Lord,…I know You love her too,…hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari hatiku. Aku baru menyadari ternyata hidup yang dia jalani jauh lebih buruk dari yang selama ini aku pikirkan. Sekarang aku baru menyadari bahwa jika dia mengamen setiap paginya dari satu bus yang kosong ke bus yang lainnya, ternyata semua yang didapatnya bukan sepenuhnya miliknya. Dia hanya mendapatkan jatah yang sudah ditetapkan oleh orang yang mengelolanya. Selama ini aku mengira dia hanya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya ternyata kenyataannya di atas kemiskinannya ada orang yang menikmati keuntungan.

Seandainya ada yang bisa dilakukan oleh kedua tanganku yang kecil dan tak berdaya ini untuknya,….mungkin inilah kebahagiaanku yang terbesar. Wajahnya begitu dekat di ingatanku. Jika aku cuti kerja dan tidak melihatnya, perasaan rindu begitu mendalam dalam hatiku. Aku begitu hapal suaranya dengan logat jawa kental menyapa penumpang “…assalammualaikum bapak-bapak, ibu-ibu adik-adik,…maaf saya mengamen tidak bawa gitar dan hanya bisa nyanyi bahasa jawa,..lagu wayang kekek yang dinyanyikannya setiap pagi membuat aku hapal akan lirik lagunya,….”

Sekarang aku menyadari nenek tersebut bukan saja harus bekerja keras tetapi juga harus menerima kenyataan kalau untuk hidup dia harus rela menjadi korban eksploitasi orang lain. Sementara aku dalam hidup hanya bekerja keras dan tidak menjadi korban eksploitasi terlalu sering mengeluh,.. apakah aku bisa tetap bertahan hidup jika keadaanku seperti nenek tersebut,….???? Bagaimana dengan anda?????


“Biarlah setiap orang diantara kita mencari kesenangan untuk sesama kita demi membangun kebaikan”

src='http://widget.meebo.com/mm.swf?YCGQGCAOUN' type='application/x-shockwave-flash' width='250' wmode='transparent'/>